Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Setengah Tahun Nafas dan Nikmat Dunia Si Ken

Perjalanan mengelilingi pulau Sumba, NTT memiliki cerita tersendiri, baik dari sisi keindahan alam ataupun budaya yang ada di adat Sumba bahkan cerita teman satu team. Sebut saja perjalanan dari Sumba Barat menuju ke sebuah pantai yang sekaligus terdapat sebuah danau.  Lika-liku jalan aspal jalur Pantura ala Sumba itu begitu mempesona, sepanjang jalan hanya berjarak kurang dari lima meter sudah hamparan laut dengan air yang begitu bersih, jernih dan biru mempesona. Namun rasa was was dengan hal tidak diinginkan pasti terfikir dalam benak..  Tak hanya itu, perjalanan dari Sumba Barat menuju ke Sumba Timur pun tak kalah mempesona dengan hamparan bukit yang sama dengan film anak anak teletubies.  Namun ada subuah cerita dari salah satu rekan yang kala itu sepulang dari Sumba, Allah memberi sebuah putra dari pasangan(keluarga kecil). Tatkala mendengar hal itu, terfikir dalam benak semoga nantinya bakal menular ke saya. Karena di sini (Sumba,red) setiap hari hidangan yang disedi

Semangat Corona Jan***

Bulan lima tahun duaribu dua puluh sore itu hujan begitu deras mengguyur Sleman perbatasan dan Klaten kikis. Klaten yang bersinar nampak dingin lepas Magrib kala itu. Orderan masuk tanpa henti masuk ke aplikasi Gojek yang stenby di Hape buluk. Dari pagi sampai siang justru ngetem orderan tanpa ada yang masuk, namun Tuhan memberi jawaban lepas ashar Tiba. Orderan masuk di resto yang titiknya jl Prambanan Piyungan, namun resto berada di tenggah desa area Klaten, sempat binggung mencari resto tersebut karena didatangi pasbtitik kok gak ada resto. Perlu kontek teman yang sering mangkal di area Pasar Prambanan, akhirnya bisa menemukan titik resto rica rica itu. Sempat tercancel saat nyantol resto mie ayam pinggir jalan, menunsudah habis semua namun aplikasi masih di ON kan, sempat ibu itu saya tegur karena performa akun menurun. Nyantol lagi sate ayam yang masuk dengan pengorder sama seperti yang mengcancel tadi. Magrib sudah datang hujan masih turun dengan derasnya, binggung mau sholat sam

Ketenangan itu Ada di Pelosok Indonesia

Indonesia begitu luas dan banyak pulau pulau yang subur. Ia memiliki ragam budaya dan karateristik yang begitu mempesona. Zaman semakin berkembang, banyak sekali yang akan melakukan perubahan di sebuah wilayah. Namun tidak untuk daerah tiga T ini. Malam itu perjalanan dimulai, sebuah Bus berwarna pink mengantarkan perjalan pertama menuju luar dari kampung kelahiran. Rasa suka dan cemas begitu terngiang dalam sebuah benak, namun rasa cemas itu ternyata sirna.  Lebih dari delapan jam, perjalanan dari pusat kota menuju pusat kota di kabupaten lain, hamparan hutan sawit yang minim penerangan dan beberapa titik jalan berlubang mewarnai indahnya malam yang diguyur hujan. Pagi itu berhenti di tenggah kota dan nampaknya sebuah pasar, mencari sarapan pagi tuk mengisi amunisi untuk perjalanan berat selanjutnya.  Saling oper dari pagi sampai sore hari, tanpa mengetahui alamat yang pasti dan belantara hutan banyak simpang yang terportal. Jalanan rusak akibat hujan turun, beratnya truck

Kegelapan Sang Butir Sahaya dalam Relung

Hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi akhir-akhir ini membuat kita untuk selalu mewaspadainya. Angin yang datang dengan tiba-tiba membuat beberapa pohon pun tumbang tak disangka. Bahkan petir yang Mak SLAP juga menimbulkan api menyala berkobar di salah satu trafo. Beruntung sang pemberi selamat memberikan kita tetap terhindar dari mara bahaya tersebut. Tidak hanya hal diatas yang tidak bisa kita sangka dan nyana, tiang listrik yang berdiri kokoh di jalan Nasional sekitar Kabupaten Gunung Kidul juga tumbang sesaat derasnya air menguyur wilayah area perhutanan Patuk. Sang pengemudi motor yang tertimpa bersyukur masih diberi amanah sehat walau terdapat sedikit gangguan pada tubuh. Pagi hari tatkala bangun dari tidur, pandangan sudah begitu cerah. Kegelapan sirna dikala matahari memancarkan sinar yang menghangatkan pagi itu. Aktifitas seorang pekerja, dengan rasa gegap gembita menyambutnya cahaya dari ufuk timur yang perlahan berjalan memutari rotari bumi bulat atau datar yang selal

Menjemput Sang Elang Jawa PSS Sleman Kembali Pulang

 Sebuah percintaan kaum muda dan milenial pastinya pernah kita alami dan rasakan ketika masa puberitas. Apalagi saat masuk tahun 2000 an, dimana HP pun kita juga belum punya. masih zaman hand phone Flexi dimana setiap pesan 150 karakter berbayar 350 rupiah, itu pun milik bersama keluarga. bertemu dengan kekasih di jam sekolah, pagi itu membuat janji dengan sang kekasih, nanti jam sembilan malam saya sms kamu ya, dengan nada malu malu mau. sms an pun hanya beberapa kali dan cuma say hello, lagi apa? sudah makan belum zeyeng? dan di akhiri "jangan dibalas ya, hp mau dibawa ortu, good niht" lalu pesan masuk dan keluar lantas buru-buru kita hapus, takut ketahuan ortu.  begitu juga kita rasa cinta kita dengan sebuah Super  Elang Jawa, sebuah klub sepak bola dari bumi Sembada yaitu PSS Sleman. Sejak tahun 2004 akhir sampai tahun 2021 ini mendampingi sang Super Elja, namun hal unik dan perjuangan perih timbul di tahun 2021. Setelah PSS Sleman lepas dari APBD dalam pembia

Pit Jengki Berkoko, Sarungan dan Berpeci

Simbah adalah permulaan dari ayah atau ibu dari orang tua (ortu kandung) , namun Simbah juga dapat disandingkan dengan seseorang yang lebih tua dari kita. Jika kita pusing, dah apa sajalah yang penting Simbah panggilannya yes. Eh, Simbah juga bisa laki-laki ataupun perempuan, disini yang saya maksud adalah Simbah seorang laki-laki saja ya Setiap adzan berkumandang di salah satu masjid, laki-laki berpeci lengkap dengan sarung dan baju Koko selalu hadir di sebuah masjid ditenggah jalan jronjongan. Di usianya yang sudah tak muda lagi, beliau masih kuat menjaga keseimbangannya menaiki sepeda jengki hitam yang selalu menemani untuk memenuhi panggilan di Masjid itu. Masa mudanya sudah beliau habiskan untuk membesarkan putra putrinya dan di usia yang saat ini, beliau masih tetap mampu menyiapkan minum ataupun konco minum saben hari Jum'at, pokoknya yang beliau punya apa. mantep deh Simbah ini. Beberapa hari silam beliau sedang diberi cobaan oleh Allah SWT, harus menjalani sebuah oprasi di

Menunggu Super Elang Jawa tuk Kembali Pulang

Jumat pon, tepat pada tanggal 29 Oktober 2021 dimana hari yang telah dinanti nanti khalayak se kabupaten Italy untuk dapat memecah rasa rindu yang sudah lama tak bertemu. Ada secercah harapan yang pastinya sejak Kamis malam untuk bisa meluapkan asa perjuangan mengembalikan sang kebanggan, kebanggan yang memiliki sejarah di Kabupaten Sleman. Para perintis yang sudah sejak 1976 berjuang melahirkan PSS Sleman, pastinya akan menjadi salah satu Icon yang kita miliki. Sepak bola namanya, dimana bola jika ditendang dan masuk ke gawang akan menjadikan sebuah Goal dan jika Goal bisa melebihi lawan akan menjadi seorang pemenang yang kita tahu menambah tiga point'. Namun, sudah beberapa kesempatan, sang kebanggan susah untuk kita lihat, kita pantau. Yang dahulu lebih sering mengadakan latihan di lapangan masing-masing Kalurahan yang ada di Sleman.  Teringat tat kala tahun 2000an, para pemain menyambangi sebuah sekolah sekolah dan membagikan buku tulis bersampul para punggawa. Kita

Gelisah Jiwa dan Raga untuk KenDzaki

Pagi ini rasa tampak gelisah merundung dalam rasa jiwa dan raga, waktu pun berjalan sampai adzan dhuhur  berkumandang, rasa gelisah masih melanda. Tugas yang harus di ikuti selama lima hari dari pagi sampai dengan sore, nampak terjadi perbedaan. Perbedaan tersebut muncul di hari terakhir Sabtu, 07 Agustus 2021. Sebuah kegelisahan yang muncul dalam rasa jiwa dan raga.  Waktu istirahat pun tiba, menikmati hidangan yang tersaji pun tak kuat, namun tetiba langkah kaki berjalan di lorong lorong ruang kelas SMK N 2 Yogyakarta. Tibalah di mushola Al Kautsar, walau sempat lupa jalan.  Selepas empat rakaat selesai pun masih betah untuk mengistirahatkan badan di atas karpet tebal warna merah.  Hilir mudik peserta berjamaah dhuhur laki-laki, perempuan, tua muda bahkan siswa SMK dan guru. Kegelisahan itu masih kencang terasa. Hp berdering WA pun  masuk, sebuah Vidio yang dalam hati " kok tumben Khansa kirim Vidio " . Klik download Vidio dan coba play,