Indonesia begitu luas dan banyak pulau pulau yang subur. Ia memiliki ragam budaya dan karateristik yang begitu mempesona. Zaman semakin berkembang, banyak sekali yang akan melakukan perubahan di sebuah wilayah. Namun tidak untuk daerah tiga T ini.
Malam itu perjalanan dimulai, sebuah Bus berwarna pink mengantarkan perjalan pertama menuju luar dari kampung kelahiran. Rasa suka dan cemas begitu terngiang dalam sebuah benak, namun rasa cemas itu ternyata sirna.
Lebih dari delapan jam, perjalanan dari pusat kota menuju pusat kota di kabupaten lain, hamparan hutan sawit yang minim penerangan dan beberapa titik jalan berlubang mewarnai indahnya malam yang diguyur hujan. Pagi itu berhenti di tenggah kota dan nampaknya sebuah pasar, mencari sarapan pagi tuk mengisi amunisi untuk perjalanan berat selanjutnya.
Saling oper dari pagi sampai sore hari, tanpa mengetahui alamat yang pasti dan belantara hutan banyak simpang yang terportal. Jalanan rusak akibat hujan turun, beratnya truck sawit yang selalu melintas membuat setelah turun hujan jalan harus ditutup beberapa hari, sambil menunggu lumpur jalanan mengeras kembali .
Lepas pukul empat sore, perjalanan Lika liku akhirnya menemukan titik temu. Salah satu rumah seorang suku Jawa yang sudah tinggal di area terpencil kepulauan sejak tahun 82 itu wasih akan bahasa Jawa. Ternyata beliau adalah warga Boyolali yang ikut program Transmigrasi tahun 82.
Sebuah perkampungan yang tak ada tiang listrik membuat pikiran terbuka lebar, sempat juga terkejut beginilah Indonesia? Beginilah dahulu Kampung ku? Tak hanya itu, membuka WA ternyata tak bisa terkirim lantaran sinyal itu tidak muncul dalam layar hp.
Dibalik itu semua, lepas sebulan tinggal di satu rumah yang jauh dari tetangga itu nampak tenang dalam menjalani kehidupan. Tak ada beban yang akan dipikirkan terlalu dalam. Hanya melakukan aktifitas pokok dan berserah diri pada sang Maha Agung, aliran darah ketenangan memancar di sebuah pelosok Indonesia.
Sebulan berlalu, maka perjalanan akan berpindah menuju kampung lainnya. Rasa kehilangan meninggalkan sang pemilik rumah, rumah dan ketenangan membuat sedikit airmata itu perlu usapan lengan baju.