Bulan lima tahun duaribu dua puluh sore itu hujan begitu deras mengguyur Sleman perbatasan dan Klaten kikis. Klaten yang bersinar nampak dingin lepas Magrib kala itu. Orderan masuk tanpa henti masuk ke aplikasi Gojek yang stenby di Hape buluk.
Dari pagi sampai siang justru ngetem orderan tanpa ada yang masuk, namun Tuhan memberi jawaban lepas ashar Tiba. Orderan masuk di resto yang titiknya jl Prambanan Piyungan, namun resto berada di tenggah desa area Klaten, sempat binggung mencari resto tersebut karena didatangi pasbtitik kok gak ada resto.
Perlu kontek teman yang sering mangkal di area Pasar Prambanan, akhirnya bisa menemukan titik resto rica rica itu. Sempat tercancel saat nyantol resto mie ayam pinggir jalan, menunsudah habis semua namun aplikasi masih di ON kan, sempat ibu itu saya tegur karena performa akun menurun.
Nyantol lagi sate ayam yang masuk dengan pengorder sama seperti yang mengcancel tadi. Magrib sudah datang hujan masih turun dengan derasnya, binggung mau sholat sampai gak bisa karena tanpa jeda nyontal nyantol.
Nyantol lah kedai suka suka dan si pengorder minta belikan Antangin di apotik. Saya iyakan lah berjalan kaki dibawah deras air turun menuju apotik. Ku antarkan dengan senyum riang gembira orderan gojek malam itu dan ku geser selesai pengantaran.
Begitu selesai, nyantol lah kedai yang sama di area Klaten tanpa mendapatkan bonus walaupun point' kurang 0,5. Nyesek sih. Kuantarkan ke sekitar SMA dengok Klaten. Berfikir sudahlah matikan aplikasi, namun ternyata kalah cepat dengan orderan masuk lagi. Area perkampungan yang di portal membuat binggung untuk penjemputan paketan.
Pos ronda penuh dengan warga malam itu, sang bapak yang sedang menghisap rokok ku sapa dengan menanyakan lokasi si peng order. Dengan nada keluar asap beliau menjawab kui Lo mas rumah betengan Sik gawe lagu Jogja istimewa.
Sengkak kaget dengan ucapan sang bapak yang keluar asap itu. Ku chat bahwa sudah sampa depan rumah dan ku tunggu beberapa saat.
Wanita nampak cantik dan anggun keluar membawa paketan dan harapan itu sedikit sirna. Keinginan ketemu dengan sang maestro pupus sudah.
Akhirnya sang wanita cantik itu pun memberikan nomor wa untuk komunikasi mengantarkan satu paket yang saya tebak ini baju Corona Janxuk ya mbak? Kok tau mas, sahut sang wanita itu.
Iya mbak, saya mantau medsos sang maestro. Kaget juga sang wania.
Mas ini tolong kirim ke JNE pusat sambil nunggu mas nya ya. Ini paket untuk Mak e Soimah