Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Merajut Cinta Bunda dari Salatiga

Dikala ada sebuah niat, usaha dan ridho dari Allah maka apapun itu akan mustahil untuk gagal. Perjalanan   yang cukup memakan waktu, kurang lebih 82 KM dari sebuah kota Salatiga menuju Sleman Yogyakarta. Fisik yang sudah sedikit berkurang dikala perjalanan sedikit nampak jelas terlihat oleh anak-anak TK Paud Lebah Putih sesaat setelah turun dari tiga bis besar. Welcome drink and snack sudah tersedia dengan rapi, air panas sedikit demi sedikit keluar dari jumbo menuju gelas para bunda dan ayahanda. Tiga puluh menit dimanfaatkan untuk  beradaptasi kondisi dinginnya Desa Wisata Pulesari dengan teh dan makanan tradisional. Kamar mandi sedikit menjadi perhatian anak-anak yang tak tahan untuk segera mengunjunginya.Seeeeeeelamaaat pagi, salam dari kami untuk selalu Berdasi Is Everyday (Berbagi Dengan Senang Hati) "Pak Ruri Satria Berdasi" tatkala say hello kepada seluruh tamu.  Cinta menurut sebagian orang sering membuat galau, hal tersebut sama dengan perasaan bunda da

Allah Berikanlah Aku Kesempatan

Hujan dan panas adalah anugrah Allah yang harus selalu kita syukuri. pagi ini panas terik begitu terasa menusuk kulit bunda dan ayahanda yang sedang berproses seharian mendampingi putra putrinya. Perhatian, bisikan semangat dan doa siang ini membuat ati dan pikiran ku mbrebes mili dikala melihat mereka bercumbu dengan anaknya. Telinga sang anak disatukan dengan telinga bundanya dan pertanyaan muncul sudah berapa kali telinga bunda bersatu dengan putra putrinya? "turur pemandu dan sang master Fun Game Ruri Satria Berdasi (RSB OutBound)  sang bunda pun menjawab "baru sekali ini" . Begitu pula disaat pantat bunda/ayah disatukan dengan pantat sang putra/putrinya dan jawaban beliau juga sama "Baru sekali ini".  saat bunda dan anak menyatukan telinga perjuangan mereka pun di uji dikala pantat bertemu dengan bokong putranya, gimana tidak? hala wong ibune we lemuuuu dan susah menahan berat badannya, rekoso tenan mas "tutur salah satu bunda" . Tak t

Bolehkah Ku Merintih di Saat Panas Terik

Panas terik siang hari ini membuat berbagai manusia mengecilkan nyalinya tuk keluar dari sarangnya, akan tetapi tidak sedikit juga yang tetap keluar sarang untuk menikmati alam ciptaan Tuhan. Salah satu faktor walau panas terik menyengat kulit dan membuat dehidrasi ini tak lain adanya waktu libur tiga hari bagi para pegawai, INGET pegawai kantor dll lho yaaa.. Perasaan hidup pun juga nampak begitu panas kemetip bahkan umep koyo banyune kawah Dieng, namun ada pemadam yang ternyata luar biasa manjur. Opo kui? Jebul basuhan air wudhu siang bolong gawe ati pikir roso jadi adem ayem tenang. Detik demi detik umur semakin berkurang, tapiii eh tapi dosa nampaknya justru semakin menumpuk bak sampah yang menggunung tinggi. Warung borjo kidul stadion terisi empat pelangan yang sedang rolasan. Bapak berkacamata bersolek dengan baju batik biru dan brengos nampak biasa aja tak ada yang aneh. Selesai dia makan, bergeser disebelah kanan sambil menghabiskan sisa air putih digelasnya. Sedikit obrolan

Semuntai Tapang Aceh dan Perbukitan Sawit

Pagi itu hujan gerimis membayangi kegalauan kami satu tim. Lepas waktu subuh dikala team maasih terlelap tidur pak kaur umum sudah ngeslah motor GL cepek kesayangannya. Suara blud blud blud knalpot yang khas itu membangunkan ku dibawah gelapnya ruang tengah. Tanah kuning yang licin terkena tangisan bumi pagi itu tak menyurutkan beliau untuk berkeliling kampung untuk mencari mobil yang mampu menghantarkan kami meninggalkan desa tersebut. Sekitar pukul lima tiga puluh beliau pun sampai rumah dengan muka yang tampak lelah dan pucet. Perjuangan pagi itu pun tak membuahkan hasil karena harga kulat hari itu baru tinggi dan seluruh mobil untuk mengangkut kulat kulat warga. Pikiran sedikit cuntel kami dan bapak, telfonlah pak ganteng Andi untuk membantu mencarikan strada, selang beberapa jam sedikit ada titik terang bahwa ada mobil tapi nanti habis Dhuhur setelah angkut kayu miliknya. Suasana sedikit terurai setelah ibu membuat kopi,  lanting dan kabar tersebut. Tak kalah nikmatnya

Menelisik Hubungan Dua Cincin Emas dan Masjid Emas yang Gagah

Selamat pagi Indonesia yang ada disebuah stasiun telepisi menemani pagi ini sebelum melakukan aktivitas luar rumah. dari balik layar tersebut terdapat perbincangan ringan bersama sang hero ibu tercinta, tidak ada kopi tidak ada roti adanya kentuki sewiwi saat sarapan pagi ini. Sedikit keluhan keinginan untuk istrirahat sejenak dari sang ibu setelah selesai beres rumah pagi ini, " tak leren dilit yo, adem e " cetus sang hero. berjalan lah beliau ke belakang dan terambilah sebuah selimut.  Suara burung kecil bersahutan dari luar rumah setiap pagi cuit cit cuit cuit cuit heheheee, baik burung umbaran "burung yang hidup dialam bebas" dan burung yang terkurung "yang di openi para tetangga".  tak lama kemudian sang hero pun bersuara "eh wingi ki rung ono seminggu aku ngimpi e, boncengan ro bapakmu arep nang sawah kidul. nah tekan dalan gede ki aku weruh cincin emas loro tumpang tindih nang dalan, tak waske terus jur mbandang adoh ki cincin emas e mali