Hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi akhir-akhir ini membuat kita untuk selalu mewaspadainya. Angin yang datang dengan tiba-tiba membuat beberapa pohon pun tumbang tak disangka. Bahkan petir yang Mak SLAP juga menimbulkan api menyala berkobar di salah satu trafo. Beruntung sang pemberi selamat memberikan kita tetap terhindar dari mara bahaya tersebut.
Tidak hanya hal diatas yang tidak bisa kita sangka dan nyana, tiang listrik yang berdiri kokoh di jalan Nasional sekitar Kabupaten Gunung Kidul juga tumbang sesaat derasnya air menguyur wilayah area perhutanan Patuk. Sang pengemudi motor yang tertimpa bersyukur masih diberi amanah sehat walau terdapat sedikit gangguan pada tubuh.
Pagi hari tatkala bangun dari tidur, pandangan sudah begitu cerah. Kegelapan sirna dikala matahari memancarkan sinar yang menghangatkan pagi itu. Aktifitas seorang pekerja, dengan rasa gegap gembita menyambutnya cahaya dari ufuk timur yang perlahan berjalan memutari rotari bumi bulat atau datar yang selalu menjadi perdebatan tahun lalu.
Jarum jam perlahan berdetak, berjalan memutar. Awan mendung gelap di siang bolong membuat para ibu-ibu menuju tempat jemuran baju yang tak kunjung kering. Popok balita yang semakin menipis membuat akal berputar supaya sang bayi tetap bisa memakai celana bersih tanpa noda air yang ia keluarkan.
Sang petani memetik, memanen dan nyeblakke batang-batang dengan gigih berpacu awan hitam yang mengerikan diatas sang ubun-ubun. Bagaikan langkah sang hamba yang harus menjalankan roda-roda dengan bayangan awan hitam menerpa dirinya atas sebuah bubuhan coretan tinta hitam.
Hati berprasangka atas tidak mampunya sang petani menjemur padi yang telah ia runtuhkan dari dahan-dahan Damen yang semakin mengering. Awan hitam mengesokkan air dari atas Mak pyar membasahi gabah padi, lantas sang sinar yang ia tunggu tak kunjung mendatangi siang itu. Akar-akar kecil dan semakin banyak dalam satu butir padi, ke tak berdayanya sang petani berprasangka atas apa yang telah ia kerjakan.
Bayang-bayang awan hitam selalu muncul dalam roda-roda, sawah kecil ia kembalikan kepada sang haya. Prasangka kegelapan dari berbagai ufuk mengalahkan logika. Bebas merdeka dan Salam Bahagia membawanya kepada langkah kecil berjalan ke ufuk barat dengan petunjuk Sang Maha Esa.