Juli 2025 adalah tahun ke empat bocil menikmati indah dan lucunya dunia ini. Ada sesuatu indah dalam dunia anak, dimana dunia anak adalah banyaknya bermain dan bersenang-senang. Usia anak belum menemukan kehidupan yang keras, susah dan berada di titik rendah. Lucu seorang anak bocil ini adalah obat dari segala lelahnya kehidupan orang tua, rasa lelah yang pagi sampai menjelang malam tiba. Disaat bermain dan bersama bocil rasa ataupun aura negatif itu hilang, aura postif menjadi obatnya.
Beberapa bulan sebelum Juli datang, si bocil selalu berbicara dengan lirih dan penuh harap. Ma, saya ulang tahunnya kapan? Besok saya beliin kado ya.. Pada malam sebelum tidur ataupun setelah bagun tidur pada suatu hari juga tidak jauh beda, Pa... Besok aku ulang tahun lo, belikan sepeda ya? Sebagai orang tua, kami akan selalu mengusahakannya nak, dalam hati kecil kami.
Tiba saatnya satu Minggu sebelum hari dimana bocil lahir didunia empat tahun lalu. Sebut saja mamak. Mamak adalah simbah putri atau nenek si bocil dari mamanya harus melakukan perawatan intensif di sebuah rumah sakit sampai empat belas harian. Hal ini membuat kami selaku orang tua mengerem si bocil untuk ingat akan hal itu.
Tiba hari dinama hari lahirnya, sang ponakan sedang berkumpul di kasur mbah uti dan mengingatkan cil, bocil kamu ulang tahun loo.. Sontak kami menyahutnya ulang tahunnya diundur yaa...
Raut sedih dan tangisan muncul. Air mata menetes dan suara tangisan itu terdengar. Hal ini kami ambil karena tidak mau melakukan hal senang dibalik sakitnya neneknya. Perasaan campur aduk, harapan untuk segera keluar dari ICU adalah yang kami tunggu.
Selain itu, si bocil ini memang berbeda dengan teman-temannya. Kami mendidik si bocil untuk tidak merayakan hari ulang tahunnya, namun yang paling penting adalah bocil ingat beratnya sang ibu berjuang berat saat proses lahirnya. Hal. Ini sangat penting dibandingkan harus merayakan dan bersenang-senang.
18 Juli 2025 sore itu si bocil bermain bersama teman temannya, adzan ashar berkumandang. Sontak saya bicaara, nang cepat mandi, mau ikut papa tidak? Kemana pa.. Sahut bocil. Yang penting mandi dulu sana segera... Yaaaa pa
Setelah semua siap, lantas saya ajak naik motor tanpa ku kasih tahu mau kemana. Perjalanan sore itu sedikit muter muter dan akhirnya sampailah di lampu merah pasar Stan Maguwoharjo. Berhenti tepat didepan toko sepeda selatan lampu merah.
Permisi mas, maaf lihat lihat dahulu yaaa.. Njih pak, jawab penjaga toko yang sedang servis sepeda. Kami lantas melihat stock sepeda namun ternyata belum ada yang cocok. Mbak mbak datang mendampingi kami dan Maaf ya mbak nanti kamu balik lagi. Kami berpamitan dan si mbaknya memberi informasi, kalau mau lihat yang lebih lengkap bisa ke Jakarta Bike pak ada tidak jauh dari sini. Oo yaa mbak, makasih yaa
Kami lanjut mengunjungi toko rekomendasi tadi, perlahan kami melihat kanan kiri karena tempatnya berada ditenggah kampung kata mbaknya.. Sedikit keblasuk dan melintasi jalanan tengah kampung alurnya ketemu.
Mencoba memilih dan akhirnya mendapatkan sepeda yang biasa saja karena baru untuk belajar.