Bulan Ramadhan tahun 2022 sudah berlalu, sebulan penuh setan setan dikrangkeng dan saatnya sekarang setan itu lepas dari krangkengnya. Sebulan penuh pula umat muslim menjalani ibadah dan hari hari yang sebenarnya. Menahan segala hawa dan napsu dunia yang sangat keras ini. Segala apa yang ada didalam tubuh beraktifitas secara batasan yang benar sesuai tuntunan. Namun, entah sudah atau belum biarkan Allah yang menentukan, kita hanya berusaha saja.
Perjalanan sahur hingga berbuka dan dilanjutkan dengan agenda agenda ramadhan yang sudah tersusun oleh masjid masjid sangatlah dirindukan ketika bulan penuh berkah itu lepas.
Banyak sekali barang yang dijual dimanapun diborong, beberapa yang manusia inginkan sampai habis sebelum lebaran tiba.
Sebut saja ketika mencari camilan untuk jaga jaha ketika perut keroncongan disaat malam tiba. Orang Indonesia Sik penting warek pokok e, seminggu sebelum lebaran mencari pengganjal lapar seperti roti pun susah, kebanyakan roti tersebut masa kadaluarsa tinggal dua atau tiga hari, masa yang begitu singkat dan aman atau tidak secara orang awam dengan medis juga kurang tau.
Dua hari menjelang ramadhan, menemukan satu buah prodak yang masa kadaluarsa masih bisa lima hari dan terbelilah sebuah roti sisir tersebut. Bagaimana tidak baru termakan empat sisir saja sudah tidak bisa dilanjutkan sampai lebih kadaluarsa. Masih banyak, dan baru sedikit yang terkonsumsi.
Ketika mempelajari akan sebuah singkat cerita diatas, menjadi sebuah tolok ukur apakah hal ini bisa bagaikan sisa roti yang masih banyak namun sudah kadaluarsa itu tadi ? Pertanyaan yang masih susah dijawab saat ini, namun di ujung ramadhan muncullah dalam rasa yang ternyata bisa. Tinggal mengumpulkan kekuatan untuk menerima berbagai kemungkinan yang akan terjadi setelahnya. Sebuah ridla sang Kuasa penuh dengan penantian besar dalam cipta rasa dan karsa.