Langsung ke konten utama

#Part1 Perjalanan ke luar pulau pertama kali

Beberapa tahun lalu tak terpikirkan berjalan mencari kitab kearah Timur Indonesia, sedikit ragu dengan serba dadakan malam hari ke supermarket utak utik dilayar.
.

Mbak arep tuku tiket, langsung aja mas di layar itu "cetus mbak penjaga". Hampir sekitar 20 menit utak utek pencet sana pencet sini ura dong iki ki kepriwe. Golek'i tujuan Jogja-Banyuwangi, dan tujuan akhir pun jebul banyak stasiun di Banyuwangi.
.

Sambil googling muncul arah Banyuwangi Baru. Disitu masih juga binggung nek wis ketemu langkah selanjute pie. Setelah mendapatkan tiket elektronik ku kabarkan sama "master Sepeda"  yang sudah berada di Pulau Dewata.
.

Tiba saatnya berangkat dengan kereta Sri Tanjung seminggu sebelum Bali Islaind bergulir mengawal kebanggan Pss Sleman. Perjalanan yang panjang 24 jam diatas gerbong karena Sidoarjo banjir saat itu dan harus dialihkan melintasi Malang(jalur utara)
.

Kebingungan diawal tadi juga terjadi saat sampai pelabuhan, sekitar jam 03.00 dinihari musti naik kapal sendiri sepi, kepala gliyengan patlikur jam lungguh kreto lan mabuk sebelum sampai banyuwangi baru dan banyak preman.

Terlihat ibu pakai baju batik bali warna hijau toska dan Ku ikuti saja ibu-ibu yang memakai baju batik bali tersebut, dan ternyata ibu tersebut berangkat dengan kapal yang berbeda denganku. Teman yang bertemu di kereta asal Jawa Barat juga ingin melancong di Bali, perjalanan selanjutnya ku arungi bersama dua orang jabar tersebut.

Sesampai di pelabuhan Gili Manuk musti menyiapkan identitas KTP untuk pemeriksaan, dan sedikit cekcok dengan polish karena ku membawa matras bertuliskan POLISI. Untung selesai urusan dan ora dibedil.

Lanjut mencari Bis yang akan membawa ke Terminal Ubung. Sempat bertanya sama ibu penjual sebelum masuk terminal sambil tumbas mimik ber bren putih mulus. Bu ongkos bis sampe ubung berapa ya normalnya, ditawar 35 ribu aja mas,  pinter pinter le nawar yaa ojo gelem diatas itu.

Beberapa langkah kedepan jebul hanya ada satu bis saja yang ada disitu sekitar jam 4 an pagi. Muncul lekali gondrong penuh tato mendekatiku, Bali yok? Ku jawab Terminal ubung berapa bli?  50rb aja yok ini bis cuma satu. Kutawar dan ku tawar akhirnya dapet 35ribu per-orang.

Gelap berjalan dengan penuh pertanyaan, baru beberapa meter bis itu berhenti, si sopir gondrong keluar ambil air lalu naik dipintu bekalang nyumet menyan beberapa batang "pikiranku rodok pie gt" maklum baru pertama melihat budaya ini. Hal itu berlangsung beberapa kali sampe depan dan isi bis penuh sesak.

Perjalanan panjang dan matahari muncul bagius di hutan dan sepanjang pantai jalan naik turun. Sekitar pukul 9 pagi sampai lah di terminal ubung...

Bersambung ....

Postingan populer dari blog ini

Ketenangan itu Ada di Pelosok Indonesia

Indonesia begitu luas dan banyak pulau pulau yang subur. Ia memiliki ragam budaya dan karateristik yang begitu mempesona. Zaman semakin berkembang, banyak sekali yang akan melakukan perubahan di sebuah wilayah. Namun tidak untuk daerah tiga T ini. Malam itu perjalanan dimulai, sebuah Bus berwarna pink mengantarkan perjalan pertama menuju luar dari kampung kelahiran. Rasa suka dan cemas begitu terngiang dalam sebuah benak, namun rasa cemas itu ternyata sirna.  Lebih dari delapan jam, perjalanan dari pusat kota menuju pusat kota di kabupaten lain, hamparan hutan sawit yang minim penerangan dan beberapa titik jalan berlubang mewarnai indahnya malam yang diguyur hujan. Pagi itu berhenti di tenggah kota dan nampaknya sebuah pasar, mencari sarapan pagi tuk mengisi amunisi untuk perjalanan berat selanjutnya.  Saling oper dari pagi sampai sore hari, tanpa mengetahui alamat yang pasti dan belantara hutan banyak simpang yang terportal. Jalanan rusak akibat hujan turun, berat...

Transformasi Media Kampoeng dan Eksistensi Garuda Muda Berkarya

Kampung adalah sebutan atau nama suatu tempat tertentu yang dihuni oleh sekelompok atau beberapa kelompok orang yang terbentuk dalam suatu atau beberapa rukun tetangga dan atau rukun warga dalam suatu wilayah. Di Indonesa dahulu untuk tata bahasa juga menggunakan ejaan yang berbeda dengan saat ini atau bisa disebut ejaan lama. seperti halnya presiden pertama kita dengan ejaan Soekarno, mungkin saat ini jika menggunakan bahasa sekarang bisa dengan Sukarno. Pada tahun 2015 kala itu media sosial belum begitu gencar seperti saat ini. Apa lagi di tahun era pandemi covid-19, media sosial begitu menjamur dimana-mana, begitu juga fungsi dan tujuannya. hal itu tentu saja untuk mengangkat perekonomian, memperkenalkan barang yang akan dijual dan tentunya menjadi media iklan yang hanya cukup memiliki paket data saja. Berbeda dengan tahun sebelumnya, ketika ingin memasarkan apapun iklan media cetak sangat membebani, baik beban jasa desain ataupun jasa publikasinya. Membuat sebuah media ...

Yayayaa

Awal mula aq bs tahu dan sadar ttg agama 2012 saat mendengar dan ikut seminar Saptuari Sugiharto di JEC bersama Dewa Eka Prayoga. Awalmula juga gak tau siapa itu saptuari dan dewa. Saptuari cerita masalah bgmn membangun ide usaha2, sedangkan dewa eka bicara ttg bgmn marketing n closing. Krn mungkin itu bidang dia. Dicerita itu ya biasa aja, tapi ditengah2 dan akhir si saptuari menceritakan dia punya gerakan "Sedekah Rombongan" lalu diliatin foto2 pasiennya buset ketampar hidup gue... Lalu ku kepoin terus tuh akun Sedekah rombongan n saptuari di yutup n medsos.. Dr hasil kepoin itu, ternyata tmn2 dia banyak pengusaha sukses tp ttp dijalan Allah kayak jody waroeng steak, jamil azzaini, fauzan kali milk, lesehan aldan, SS, dll. Kenal lah UYM dan ikut ngaji pas di jogja, kepoin lah e ternyata banyak ustad, hafidz, qori arab.. Kepoin lah krn cita cita cm satu saat ini yaitu ke mekah. Cita2 itu aja juga muncul setelah tau arti hidup di 2012 itu. Tapi sebelum 2012 itu seneng j...