Beberapa tahun lalu tak terpikirkan berjalan mencari kitab kearah Timur Indonesia, sedikit ragu dengan serba dadakan malam hari ke supermarket utak utik dilayar.
.
Mbak arep tuku tiket, langsung aja mas di layar itu "cetus mbak penjaga". Hampir sekitar 20 menit utak utek pencet sana pencet sini ura dong iki ki kepriwe. Golek'i tujuan Jogja-Banyuwangi, dan tujuan akhir pun jebul banyak stasiun di Banyuwangi.
.
Sambil googling muncul arah Banyuwangi Baru. Disitu masih juga binggung nek wis ketemu langkah selanjute pie. Setelah mendapatkan tiket elektronik ku kabarkan sama "master Sepeda" yang sudah berada di Pulau Dewata.
.
Tiba saatnya berangkat dengan kereta Sri Tanjung seminggu sebelum Bali Islaind bergulir mengawal kebanggan Pss Sleman. Perjalanan yang panjang 24 jam diatas gerbong karena Sidoarjo banjir saat itu dan harus dialihkan melintasi Malang(jalur utara)
.
Kebingungan diawal tadi juga terjadi saat sampai pelabuhan, sekitar jam 03.00 dinihari musti naik kapal sendiri sepi, kepala gliyengan patlikur jam lungguh kreto lan mabuk sebelum sampai banyuwangi baru dan banyak preman.
Terlihat ibu pakai baju batik bali warna hijau toska dan Ku ikuti saja ibu-ibu yang memakai baju batik bali tersebut, dan ternyata ibu tersebut berangkat dengan kapal yang berbeda denganku. Teman yang bertemu di kereta asal Jawa Barat juga ingin melancong di Bali, perjalanan selanjutnya ku arungi bersama dua orang jabar tersebut.
Sesampai di pelabuhan Gili Manuk musti menyiapkan identitas KTP untuk pemeriksaan, dan sedikit cekcok dengan polish karena ku membawa matras bertuliskan POLISI. Untung selesai urusan dan ora dibedil.
Lanjut mencari Bis yang akan membawa ke Terminal Ubung. Sempat bertanya sama ibu penjual sebelum masuk terminal sambil tumbas mimik ber bren putih mulus. Bu ongkos bis sampe ubung berapa ya normalnya, ditawar 35 ribu aja mas, pinter pinter le nawar yaa ojo gelem diatas itu.
Beberapa langkah kedepan jebul hanya ada satu bis saja yang ada disitu sekitar jam 4 an pagi. Muncul lekali gondrong penuh tato mendekatiku, Bali yok? Ku jawab Terminal ubung berapa bli? 50rb aja yok ini bis cuma satu. Kutawar dan ku tawar akhirnya dapet 35ribu per-orang.
Gelap berjalan dengan penuh pertanyaan, baru beberapa meter bis itu berhenti, si sopir gondrong keluar ambil air lalu naik dipintu bekalang nyumet menyan beberapa batang "pikiranku rodok pie gt" maklum baru pertama melihat budaya ini. Hal itu berlangsung beberapa kali sampe depan dan isi bis penuh sesak.
Perjalanan panjang dan matahari muncul bagius di hutan dan sepanjang pantai jalan naik turun. Sekitar pukul 9 pagi sampai lah di terminal ubung...
Bersambung ....