Masjid Nurul Ashri Deresan Sleman
Syukur Alhamdulillah sampai pagi ini kenikmatan dan kesempurnaan tubuh ini masih melekat, masih atas ijin Allah SWT. Dikala siang sampai malam tak sadarkan diri membuat orang tua binggung sendiri kenapa hal tersebut dapat terjadi malam tadi, tak hanya itu kekhawatiran pun muncul dari benak beliau. Mungkin itulah bukti cinta kasih seorang ayah dan bunda yang penuh sabar selama ini.
Malam yang gelap gulita tak ada listrik dan tak ada sinyal, hujan deras malam itu di Desa Amang membuat perasaan sedikit gundah. Puluhan tahun terbiasa hidup dengan nikmat luar biasa di desa kelahiran dikagetkan kenikmatan dan keterbatasan dibawah bukit ini. Kopi dituang dari ceret ditemani oleh beberapa orang serta satu remaja yang mengajakku berbicara kesana kemari. Ku tanggapi beliau sampai larut malam menemani hujan turun dan blas peteng ndedet, semua hanya diam menyimak obrolanku sambil senyum tak karuan.
Tawa berbahak-bahak oleh semua isi rumah itu membuat ku binggung dan apakah ada yang salah dariku? Apakah resletingku belum ku naikkan? "benakku". Dua gelas kopi ku lahap habis dan Pak guru malam itu muncul mukanya lewat pintu yang ada di bekalang remaja tersebut sambil mengeluarkan jari telunjuk di batuknya memberi isyarat kalau kui ki orang yg gila. Owalaah jebul do nguyu cekikik ki kui to, syem tenan.
Hutan asli Kalimantan
Cinta dan sayang kepada sesama manusia terutama pada lawan jenis memang membuat hati pikiran gundah. Bahkan dikala si doi belum tahu apa yang orang lain rasakan. Ketakutan untuk mengungkapkan, kecemasan dikala melihat doi bersama orang lain itu sama dan mirip ketika hidup ditengah hutan tanpa listrik tanpa sinyal tanpa kendaraan. Akan tetapi nikmat cinta kasih pada lawan jenis itu bagaikan kenikmatan hidup di desa bawah bukit Amang yang udaranya sejuk langsung dari hutan dikala pagi datang, nikmat disaat air non stop yang bersih dan jernih ditengah hutan itu. Uadeemm dingin polll tur sweger tenan kaya melihat dirimu dikala tersenyum manis hehheee.
Singkat cerita disaat tipi menayangkan seorang Hafidz Qur'an, disitu ada Qori yang diberi kekurangan sama Allah. Beliau tidak bisa melihat, tapi Allah beri beliau kelebihan bisa Hafal Al-Qur'an. Dengan kekurangan tersebut beliau justru bersyukur atas kekurangan itu, weh kok iso? Ya, karena di akhir zaman nanti, diakhirat oragan tubuh ini akan bersaksi, akan berbicara mata ini buat apa didunia dulu. Ya Allah ampuni kami, dosa organ tubuh kami... Saat wisuda di akhirat kelak, Allah akan memasangkan mahkota buat umatnya yg Hafal Al-Qur'an kata guru ngaji. Beruntung buat sahabat tadi..
Jodoh dan rejeki dalam Al-Qur'an sudah dijelaskan "googling saja akan jebret mak bedunduk akan muncul uakeh" dan tinggal bagaimana ku mengamalkan dan menjemputnya. Cinta dan Sayang bersama Allah dan Rasul semoga di alam sana nanri bisa bertemu pada beliau. Tak hanya bertemu di akhirat, dengan cinta dan sayang pada-Nya Jodoh dan rejeki semoga segera Allah berikan jalan terbaik.
Ramadhan sudah dekat, masihkah memiliki hutang? Bayarlah secepatnya sebelum ajal menjemput bisajadi sebelum Ramadhan datang kita harus pulang.
Bersambung....
